Minta MK Diinvestigasi, AU: Ketuanya Adik Ipar Jokowi
Jurnalis senior, Asyari Usman (AU) membela pernyataan eks Wamenkumham Denny Indrayana terkait informasi bahwa Mahkamah Konstitusi akan memutus Pemilu 2024 dilakukan dengan menggunakan sistem proposional tertutup.
Ia pun membantah pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang meminta polisi memeriksa Denny soal 'bocoran' tersebut.
Dan berikut catatan Asyari Usman.
Bukan Prof Denny Indrayana, Justru MK Yang Harus Diinvestigasi
Oleh Asyari Usman
Siapa bilang Mahkamah Konstitusi (MK) itu pengadilan hukum? Bukan. Hari ini, MK adalah mahkamah politik. Ketuanya, Anwar Usman, adalah pengangkatan yang seratus persen politis. Dia adik ipar Jokowi.
Apa bukti bahwa MK mahmakah politik? Simak saja perjalanan lembaga ini sejak pilpres 2019. Bagaimama mereka memutuskan sengketa pilpres antara 01 dan 02. MK membuat 02 lenyap ditelan 01.
Bongkar lagi arsip pemberitaan sidang-sidang gugatan 02 di MK. Semua pertimbangan MK memuluskan 01 sekaligus menyulitkan 02. Tidak masuk akal.
Ini semua berkat MK berpolitik. Bahkan, sebelum Anwar Usman menjadi ipar Jokowi pun, MK sudah berubah menjadi mahkamah politik.
Jadi, tuduhan bahwa Prof Denny Indrayana membocorkan rahasia negara, keliru total. Yang dibocorkan Denny, kalau pun tetap dipaksakan dengan terminologi “pembocoran”, adalah “rahasia politik” yang ada di mahkamah politik. Bukan rahasia negara.
Karena itu, Pak Menko Polhukam Mahfud MD tidak tepat meminta Polisi memeriksa Prof Denny. Dari mana unsur pidananya? Yang diungkap oleh mantan Wamenkumham kabinet SBY ini adalah rahasis politik yang menyangkut kepentingan rakyat. Publik berhak mengetahuinya.
Yang dilakukan Prof Denny sama dengan model “investigative reporting” (laporan investigasi) yang dilakukan media massa. Kalau misalnya Denny seorang wartawan dan media tempat dia bekerja mempublikasikan temuannya soal putusan MK itu, apakah Pak Mahfud akan menganggapnya pembocoran rahasia negara? Pasti tidak.
Prof Denny justru ingin mengingatkan publik, khususnya para elit politik dan masyarakat luas, bahwa ada kemungkinan Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengembalikan sistem pemilu proporsional tertutup yang dulu dengan berdarah-darah telah dihapuskan.
Lantas, apa pentingnya Denny menyiarkan putusan MK yang politis itu? Tidak lain karena putusan tersebut bisa menjadi pintu untuk kembali ke cara-cara otoriter yang penuh korupsi dan manipulasi.
Indonesia akan kembali ke model KKN. Semua ditentukan oleh pimpinan partai politik (parpol). Proses pembuatan legislasi akan dikendalikan oleh segelintir elit politik yang bertransaksi dengan oligarki bisnis yang tak beretika.
Jadi, semua orang harus melihat dari sisi potensi bahaya putusan MK yang bakal merugikan demokrasi, merugikan rakyat. Jangan dialihkan fokusnya ke pembocoran rahasia negara. Ini mirip dengan cerita orang yang berteriak ada pencurian motor, tapi yang dikejar malah yang berteriak. Bukan pencurinya yang diburu.
Publik menunggu penyelidikan terhadap proses kelahiran putusan yang pro-sistem tertutup itu. Harus ada investigasi menyeluruh. Celakanya, tidak ada lembaga independen yang berwenang memeriksa para hakim konstitusi.
Fungsi pengawasan terhadap mereka hanya dijalankan oleh dua unit kerja internal MK yang disebut Dewan Etik Hakim Konstitusi (DEHK) dan Majelis Kehormatan MK (MKMK). Kedua unit kerja ini dibentuk oleh MK sendiri. Artinya, bisa diduga seperti apa temuan mereka jika diminta melakukan invesitigasi terhadap para hakim MK.
Sistem proporsional tertutup wajib ditentang. Karena sistem ini akan melahirkan kekuasaan mutlak yang berada di tangan ketua umum parpol. Dia yang akan menentukan siapa yang bisa masuk ke DPR. Para ketum akan menjadi calo untuk para taipan rakus yang ingin mengendalikan parlemen.
Tidak ada kebebasan berbicara di parlemen di bawah rezim proporsional tertutup. Ini akan membuat DPR hanya berfungsi sebagai perwakilan ketua umum, bukan perwakilan rakyat. Para anggota DPR akhirnya akan menjadi boneka.
Maka, akan semakin parahlah produk legislasi kita. Parlemen yang dihasilkan lewat sistem terbuka seperti sekarang ini pun, hasil kerja mereka amburadul. Lihat saja Omnibus Law yang bertentangan dengan konstitusi, disahkan oleh DPR produk sistem terbuka.
Jadi, Polisi sebaiknya mengambil sikap bahwa apa yang diungkap Prof Denny Indrayana bukan rahasia negara. Ini hanya bagian dari edukasi dan advokasi politik rakyat. MK-lah yang seharusnya diinvestigasi.
Baca Juga: Contohkan Kasus Haris Azhar dan Fatia, Denny Indrayana: Saya Akan Lawan Kedzaliman
(责任编辑:焦点)
2025全球景观设计专业大学排名
Melihat Jalan
Lirik Ekosistem Stablecoin, Korea Selatan Pertimbangkan Hubungkan Token Deposito ke Blockchain
Cerita Bung Hatta Tertib Table Manner, Makan Rendang Pakai Garpu
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage Center, Ikon Wisata Jurnalisme
- Berantas Sindikat Perdagangan Orang, Mahfud minta Kepolisian Libatkan Sejumlah Pihak
- Pencegahan Kanker Serviks, Investasi Kesehatan Terbaik buat Wanita
- Mau Liburan Antimainstream? Tur Wisata ke Korea Utara Kini Dibuka Lagi
- Bila Terbukti Merekayasa Kasus Terorisme Bekasi, Kapolri Siap Dicopot
- Sempat Viral, Ratu Kecantikan 60 Tahun Ini Gagal Maju ke Miss Universe
- Malaysia Gelar Festival Durian Megah, Harga Musang King Cuma Rp35 Ribu
- PKB Bakal Gelar Muktamar di Bali, Pastikan Cak Imin Kembali Jadi Ketum
- Wow! Sampah Malam Tahun Baru di Jakarta Mencapai 225 Ton!
-
RPTRA Kalijodo Terbengkalai, Fraksi Golkar DPRD DKI: Anies Gengsi Lanjutkan Program Ahok
Warta Ekonomi, Jakarta - Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco mengkritik adanya pemimpin ...[详细]
-
Wow! Sampah Malam Tahun Baru di Jakarta Mencapai 225 Ton!
Warta Ekonomi, Jakarta - Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Aji menyebut jumlah sampah yang ...[详细]
-
PKB Bakal Gelar Muktamar di Bali, Pastikan Cak Imin Kembali Jadi Ketum
JAKARTA, DISWAY.ID --Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar Muktamar pada tanggal 24-26 Agus ...[详细]
-
Miss Universe Indonesia 2024 Umumkan Nama Finalis ke Babak 16 Besar
Jakarta, CNN Indonesia-- Sebanyak 16 finalis lolos ke babak 16 besar Miss Universe Indonesia2024. Pa ...[详细]
-
Kembali Datangi PMJ, Tamara Tyasmara Jalani Pemeriksaan Tambahan
JAKARTA, DISWAY.ID--Hari ini (7/2) artis Tamara Tyasmara dan Kuasa Hukumnya kembali datangi Polda Me ...[详细]
-
Lirik Ekosistem Stablecoin, Korea Selatan Pertimbangkan Hubungkan Token Deposito ke Blockchain
Warta Ekonomi, Jakarta - Bank of Korea (BoK) sedang mempertimbangkan untuk menautkan token deposito ...[详细]
-
Orang dengan Kondisi Ini Tak Disarankan Makan Udang
Daftar Isi Kelompok orang yang tidak boleh makan udang ...[详细]
-
Ahok Pelajari Penyebab Banjir di Kalisari Sejak Enam Bulan Lalu
Warta Ekonomi, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku masih mempelajari ...[详细]
-
作为全球电影产业的领导者,美国拥有世界一流的电影专业教育资源,吸引了无数怀揁电影梦想的学子。美国电影研究生留学不仅能提供专业的学术训练,还能为你打开通往好莱坞的大门。本文将为你详细介绍留学申请流程、院 ...[详细]
-
Monopoli, Pajak, dan Kekurangan Pesawat Faktor Tiket Penerbangan Mahal
Jakarta, CNN Indonesia-- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut faktor monopoli men ...[详细]
Heru Budi Resmikan TPS 3R Pasar Induk Kramat Jati, Mampu Tangani 100 Ton Sampah Per
Pantai di Spanyol Terkontaminasi Bakteri E.Coli, Turis Dilarang Masuk
- KPK Bakal Berikan Lampu Hijau Buat Lukas Enembe Berobat ke Singapura, Asalkan . . .
- Megawati Bakal Serahkan 370 Rekomendasi Calon Kepala Daerah PDIP Dalam Waktu Dekat Ini
- 4 Tanaman yang Ampuh Mengusir Nyamuk dan Tikus Sekaligus dari Rumah
- Hasto Dengar Ada Menteri yang Pernah Sampaikan Keinginan Jokowi Jadi Ketum PDIP
- FOTO: Para Bintang dan Persembahan Klasik Dior di Skotlandia
- FOTO: Aroma 'Mahal' Kemenyan di Tanah Oman
- Jumlah Harta Kekayaan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tembus Rp310 Miliar, Tak Punya Utang