会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 IHSG Sepekan Terkoreksi 0,87 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Merosot Jadi Rp12.381 Triliun!

IHSG Sepekan Terkoreksi 0,87 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Merosot Jadi Rp12.381 Triliun

时间:2025-06-07 16:34:29 来源:quickq好用不好用 作者:焦点 阅读:957次
Warta Ekonomi,quickq下载安卓版 Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja perdagangan saham selama periode 2–5 Juni 2025 dengan hasil yang bervariasi. Rata-rata frekuensi transaksi harian tumbuh 4,43%, dari 1,31 juta kali transaksi menjadi 1,37 juta kali.

“Kemudian peningkatan turut dialami pada rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan sebesar 2,18% menjadi Rp17,14 triliun dari Rp16,78 triliun pada pekan sebelumnya,” kata Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/6).

IHSG Sepekan Terkoreksi 0,87 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Merosot Jadi Rp12.381 Triliun

IHSG Sepekan Terkoreksi 0,87 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Merosot Jadi Rp12.381 Triliun

Meski begitu, tidak semua indikator mengalami peningkatan. Kapitalisasi pasar BEI justru mencatat penurunan tipis 0,32% menjadi Rp12.381 triliun, dari sebelumnya Rp12.420 triliun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terkoreksi 0,87%, dari 7.175,819 ke 7.113,425.

IHSG Sepekan Terkoreksi 0,87 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Merosot Jadi Rp12.381 Triliun

Baca Juga: IHSG Jelang Libur Lebaran Ditutup Naik 0,63% ke 7.113, Saham Prajogo Pangestu (BRPT) Paling Laris

IHSG Sepekan Terkoreksi 0,87 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Merosot Jadi Rp12.381 Triliun

Dari sisi volume, rata-rata volume transaksi harian juga menurun cukup signifikan sebesar 22,88%, dari 31,49 miliar lembar saham menjadi 24,29 miliar lembar. Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp720,62 miliar pada Kamis, 5 Juni 2025. Sepanjang tahun berjalan, nilai jual bersih asing sudah mencapai Rp49,89 triliun.

Di sisi lain, pekan ini juga diwarnai dengan pencatatan instrumen baru. Pada Senin, 2 Juni 2025, BEI mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Bussan Auto Finance Tahap III Tahun 2025.

Obligasi yang diterbitkan oleh PT Bussan Auto Finance ini memiliki nominal pokok Rp1,2 triliun dan mendapat peringkat idAAA (Triple A) dari PEFINDO serta AAA(Idn) dari Fitch Ratings Indonesia. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam penerbitan ini.

Baca Juga: Ekspansi ke Kawasan Asia Tenggara, Pluang Jadi Fintech Pertama yang Uji Coba Saham Fraksional AS di Filipina

“Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 45 emisi dari 31 emiten senilai Rp58,74 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 606 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp485,93 triliun dan USD107,92 juta, yang diterbitkan oleh 133 emiten,” ujar Kautsar.

Selain itu, BEI juga mencatat 194 seri Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai nominal Rp6.350,24 triliun dan USD502,10 juta. Tak ketinggalan, 7 emisi Emisi Beragun Aset (EBA) turut tercatat dengan nilai mencapai Rp2,25 triliun.

(责任编辑:知识)

相关内容
  • Benarkah Kehamilan Kembar Diwariskan dari Gen Ibu?
  • Kecewa Pembatas Jalur Sepeda Dicopot, B2W Bakal Gugat Dishub DKI
  • Sambut Tim Verifikator KKS Nasional, Mas Dhito: Semoga Kabupaten Kediri Betul
  • Taman Safari Indonesia Umumkan Pemenang International Animal Photo and Video Competition 2023
  • 25 Ucapan Selamat Berbuka Puasa, Bikin Semangat di Bulan Ramadan
  • Melesat Menuju Masa Depan, Bank Mandiri Injak Gas Transaksi QRIS dan BI
  • Ke Mana Orang
  • Disorot BEI Soal Volatilitas Transaksi, Emiten Sawit PTPS Buka Suara
推荐内容
  • VIDEO: Kapan Kita Perlu Cek Jantung untuk Deteksi Dini?
  • Siap Jalankan Program Makan Bergizi Gratis, Gibran Sebut Akan Libatkan UMKM dan Orang Tua Murid
  • Update Daftar Tim yang Lolos ke Euro 2024 per 18 Oktober, Inggris Jadi yang Terbaru
  • Ibu Kota Negara Bakal Pindah, Dukcapil Himbau Warga Jakarta Harus Cetak Ulang e
  • FOTO: 'Winter Flowers' Giorgio Armani di Milan Fashion Week
  • Menang Tender BPJS Kesehatan, Emiten Telekomunikasi JAST Optimis Bisa Dongkrak Pendapatan