知识

TNI Rawan Kena Campur Tangan Politik atau Supremasi Sipil? Ini Kata Pengamat

字号+ 作者:quickq好用不好用 来源:时尚 2025-05-22 12:50:43 我要评论(0)

JAKARTA, DISWAY.ID- Sistem pertahanan Indonesia kembali menjadi sorotan setelah muncul anggapan bahw quickq中文版下载

JAKARTA,quickq中文版下载 DISWAY.ID- Sistem pertahanan Indonesia kembali menjadi sorotan setelah muncul anggapan bahwa militer telah 'rusak' karena campur tangan politik. 

Namun, pengamat militer Khairul Fahmi menilai pandangan tersebut tidak hanya berlebihan.

TNI Rawan Kena Campur Tangan Politik atau Supremasi Sipil? Ini Kata Pengamat

TNI Rawan Kena Campur Tangan Politik atau Supremasi Sipil? Ini Kata Pengamat

BACA JUGA:Luhut Bantah Isu Prabowo Tegur Panglima Imbas Mutasi Letjen TNI Kunto Anak Try Sutrisno

TNI Rawan Kena Campur Tangan Politik atau Supremasi Sipil? Ini Kata Pengamat

BACA JUGA:TNI Tegaskan Pembatalan Mutasi Letjen Kunto Arief Tak Terkait dengan Sikap Try Sutrisno

TNI Rawan Kena Campur Tangan Politik atau Supremasi Sipil? Ini Kata Pengamat

Fahmi melihat ada dinamika hubungan antara militer dan politik dalam sistem demokrasi modern.

"Anggapan bahwa sistem militer atau pertahanan Indonesia ‘sudah rusak’ karena dicampuri urusan politik adalah pernyataan yang tidak hanya berlebihan, tetapi juga luput memahami konteks bagaimana militer bekerja dalam sistem demokrasi," ujar Khairul Fahmi saat dikonfirmasi, Selasa 6 Mei 2025.

Menurut Fahmi, TNI bukan institusi yang berada di ruang hampa, melainkan bagian dari sistem politik negara. 

Oleh karena itu, kebijakan pertahanan termasuk pengangkatan jabatan dan pengerahan kekuatan, merupakan hasil dari proses politik negara, bukan bentuk intervensi politik partisan.

BACA JUGA:Letjen Kunto Arief Batal Dimutasi dari Pangkogabwilhan I, Mabes TNI Tegaskan Tak Berkaitan dengan Try Sutrisno

Ia menegaskan bahwa politik yang dimaksud dalam konteks ini adalah politik negara, yaitu kebijakan strategis yang dijalankan oleh pemerintahan sah berdasarkan konstitusi demi kepentingan nasional. 

Dalam hal ini, Presiden Prabowo Subianto, sebagai kepala negara dan Panglima Tertinggi TNI, memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah kebijakan pertahanan nasional.

"Wajar jika beliau memercayakan posisi strategis kepada prajurit yang dianggap profesional dan mampu menyelaraskan diri dengan visi pemerintah. Itu bentuk supremasi sipil, bukan intervensi politik partisan," terangnya.

Fahmi juga menekankan bahwa kritik terhadap dugaan campur tangan politik dalam militer tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang keterlibatan militer dalam politik Indonesia. 

Ia melihat era Prabowo sebagai momen korektif untuk memperjelas batas antara profesionalisme militer dan kepentingan politik praktis.

  • 1
  • 2
  • »

1.本站遵循行业规范,任何转载的稿件都会明确标注作者和来源;2.本站的原创文章,请转载时务必注明文章作者和来源,不尊重原创的行为我们将追究责任;3.作者投稿可能会经我们编辑修改或补充。

相关文章
  • Korban Wowon Cs, Bocah yang Selamat Disebut Ikut Minum Kopi

    Korban Wowon Cs, Bocah yang Selamat Disebut Ikut Minum Kopi

    2025-05-22 12:00

  • Rumah di Duren Sawit Digembok Paksa, Ibu dan Anak Usia 2 Tahun Terkurung 3 Hari

    Rumah di Duren Sawit Digembok Paksa, Ibu dan Anak Usia 2 Tahun Terkurung 3 Hari

    2025-05-22 11:50

  • Dukung Energi Hijau, Bank Capital Borong 2.098 MWh Sertifikat REC

    Dukung Energi Hijau, Bank Capital Borong 2.098 MWh Sertifikat REC

    2025-05-22 11:23

  • Pakai Lem Panas, Tren Makeup '3D Teardrop' di Jepang Disebut Bahaya

    Pakai Lem Panas, Tren Makeup '3D Teardrop' di Jepang Disebut Bahaya

    2025-05-22 10:42

网友点评